Parfum dalam agama

Parfum dalam Al-Qur'an


Seseorang yang menerima parfum
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Nabi (saw) bersabda:
“Barangsiapa yang disuguhi wewangian janganlah menolaknya karena yang pasti baunya harum dan tidak berat untuk dipakai”.
(HR Muslim dalam Shahih No. 2253)

Diriwayatkan bahwa Nabi لى الله ليه لم bersabda:
“Allah itu baik dan menyukai keharuman, bersih dan menyukai kebersihan, dermawan dan menyukai kedermawanan, dermawan dan menyukai kedermawanan.
Ibn Abi Shaybah meriwayatkan bahwa Nabi لى الله ليه لم memiliki botol yang darinya dia sendiri menggunakan wewangian.
Hal ini dikonfirmasi bahwa dia berkata لى الله ليه وسلم:
“Allah memiliki hak atas setiap Muslim bahwa dia mencuci dirinya setiap tujuh hari, dan jika dia memiliki wewangian dia harus memakainya.”
(Sahih Ibnu Khuzaimah 1761)

Le Nabi Muhammad :gergaji selalu wangi, meski tanpa menggunakan parfum, tapi dia juga suka menggunakan parfum.      

Anas berkata: Saya tidak pernah mencium bau amber, musk atau wewangian lainnya, yang lebih harum dari keringat Nabi. dan dalam versi lain: Saya belum pernah menyentuh sutra atau kain yang begitu lembut dan lembut seperti telapak tangan Nabi. Saya tidak pernah mencium bau atau mencium bau keringat yang lebih manis dan lebih menyenangkan dari pada Rasulullah  '.      

Anas sekali lagi berkata: Keringatnya sepertinya menyebabkan kilau, seperti mutiara yang bersinar '.      

Amina, ibu Nabi :gergaji dikatakan : " ketika saya melihat bayi saya, saya melihat bulan, dan ketika saya menciumnya, itu adalah musk. »      

Jâbir ibn Samora yang masih kecil saat itu memberikan kesaksian ini: Saya bersama Nabi, setelah sholat, dia pergi ke keluarganya dan diterima oleh dua anak kecil. Jadi dia membelai pipi mereka, lalu, berbalik ke arahku, dia juga membelai wajahku dan aku perhatikan bahwa tangannya memiliki kesegaran dan bau, seolah-olah dia baru saja mengeluarkannya dari botol parfum.'.      

Facebook
Twitter
LinkedIn
pinterest

Satu pemikiran pada “ Parfum dalam agama »

  1. Hai! Apakah Anda menggunakan Twitter? Saya ingin mengizinkan Anda jika Anda baik-baik saja. Saya pasti menikmati blog Anda dan menantikan pembaruan baru.